nusakini.com--Jemaah haji Indonesia mulai berdatangan ke Kota Nabi, Madinah. Kepala Daker Madinah Amin Handoyo mengatakan bahwa pihaknya siap menyambut kehadiran jemaah haji Indonesia. 

“Sebanyak 131 perumahan sudah siap semua,” kata Amin Handoyo usai menyambut kedatangan 360 jemaah kloter pertama Embarkasi Solo (SOC) di Hotel Mawaddah Waha Madinah, Jumat (28/07). 

Menurutnya, hotel jemaah Indonesia di Madinah rata-rata dekat dengan Masjid Nabawi. Jarak terjauhadalah 1.250 meter. Daker Madinah telah menyediakan bus shalawat untuk hotel yang berjarak lebih dari 1000 meter dari Masjid Nabawi. Namun, bus shalawat di Madinah belum beroperasi karena hotel pada jarak tersebut belum ditempati oleh jemaah. 

Sampai pukul 23.30 waktu Saudi, sebanyak 10 kloter jemaah haji Indonesia sudah tiba di Madinah. Delapan kloter sudah berada di hotel, yaitu: kloter satu Embarkasi Medan (MES 01), Jakarta-POndok Gede (JKG 01), Padang (PDG 01), Surabaya (SUB 01 dan SUB 02), Solo (SOC 01), Jakarta – Bekasi (JKS 02), dan Makassar (UPG 01). Dua kloter masih dalam proses di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah, yaitu: SUB 03 dan SOC 02.  

Jemaah haji Indonesia akan berada di Madinah selama 8 – 9 hari untuk melaksanakan Arbain. Yaitu, salat berjamaah selama empat puluh waktu berturut-turut di Masjid Nabawi. 

Untuk kelancaran, Amin Handoyo meminta jemaah untuk fokus dalam pelaksanaan ibadah Arbain selama berada di Madinah. “Ketika datang perhatikan untuk berfikir bagaimana salat, bukan bagaimana mengurus koper. Sering jemaah saat datang yang dipikir itu kopernya, bukan kapan salatnya. Padahal koper itu sudah ada yang mengurus agar jemaah nyaman dan proses Arbainnya bisa dipenuhi secara baik,” ujar Amin. 

Dikatakan Amin, saat bus tiba di hotel dan sebelum jemaah turun, petugas akan naik ke bus untuk memberikan pengarahan. Selain soal pelaksanaan ibadah Arbain, arahan juga terkait hal-hal yang harus diperhatikan selama di Madinah, seperti atudan dan tradisi arab, termasuk anjuran menjaga kesehatan.  

“Jemaah harus menjaga kesehatan. Sebab kalau tidak sehat tidak bisa melaksanakan arbain. Jadi arbaah (hanya empat waktu) kalau tidak sehat,” tuturnya. (p/ab)